Jumat, 04 Juni 2010

Cerpen 03 "Hunting A Boy Friend" By:Eren

HUNTING A BOY FRIEND

“Uuhh sebelll,bt!” Tina uring-uringan persis kayak kakek-kaek kebakaran jenggot,banting sana banting sini,dubrak sana dubrak sini,pokoknya kayak anak kecil yang gak di beliin maenan sama ibunya.Tina teringat kata-kata teman sekelasnya Tesa yang super duper nyebelin siang itu di sekolah.

“Tin,bentar lagi valentine,lo mau kemana sama pacar lo?”tanya tesa dengan nada sedikit mengejek,

“Ehmmm tauk deh,emang gw pikirin.”jawab tina seenaknya

“lho kok bisa gak tau,kata tesa, untuk beberapa saat ia terdiam,oww iya gw inget lo kan emang gak punya pacar,kasian banget sih lo tin hari gini gak punya pacar,kelaut aja lo??”kata tesa sambil tertawa mengejek.

“so..what!”kata tina sambil berlalu meninggalkan tesa yang masih menertawakannya.

Itulah kata-kata tesa yang sangat menyinggung perasaan tina,gimana enggak orang mana seeh yang di ejek gitu gak marah,,

“kenapa seh,tu orang nyebelin banget emang orang yang gak punya pacar tu dosa pha,?”pekik tina,dan tangisnya pun meledak.Dikamarnya yang berukuran 6x7 meter itu ia menumpahkan kekesalannya.Rasa sedihnya tak kuasa ia pendam lagi dalam tangisnya ia masih mengingat-ingat ucapan tesa siang tadi..Sebenarnya buat tina pacaran thu bukan prioritas utama karena mengingat umur tina yang masih enam belas tahun,dan menurutnya pacaran itu hanya buang-buang waktu saja.Dengan wajahnya yang yahh bisa di bilang cantik,sebenarnya tidak sulit untuk tina buat dapetin cowok apalagi didukung dengan body yang kata orang bohay,siapa she yang gak mau,udah banyak cowok-cowok yang gencar pendekatan sama tina,mulai dari Bintang anak osis yang terkenal jaim itu,rian yang tampangnya mirip afghan,indra anak rohis yang alim dan baik-baik,joko anak ndeso tapi tajir abis,anton si playboy sekolah,si kutu buku marvel,alfian anak band yang mukanya cute banget,bahkan sampai pak boni guru biologi yang masih betah melajang itu juga gak mau ketinggalan,mereka semua udah mencoba berbagai jurus pendekatan mulai dari baca buku,tanya sana-sini tentang Tina.Tapi pas praktiknya hasilnya nihil gak ada satu pun dari mereka yang bisa jadi pacar tina,jadi udah jelas kan bukan karena gak ada yang mau tapi yahh emang dasar si tina.Kata tina dia paling anti pacaran sama anak yang satu sekolah sama dia,tina juga bilang kalau dia gak mau pacaran sebelum usianya tujuh belas tahun,alasan yang gak biasa untuk remaja seusianya.Saat semua remaja seusianya tengah asyik dengan pacaran tina malah gak mau ikutan,tapi kayaknya kali ini dia kena batunya gara-gara ucapan tesa yang bilang kalau dia perempuan gak normal,tina bertekat sebelum valentine dia udah harus punya pacar dan tunjukin ke tesa kalau dia perempuan normal.

* * *

Pagi itu langit begitu cerah matahari telah bertengger dengan anteng di singgasananya.semua orang pun memulai segala aktifitas dan rutinitasnya pagi itu dengan semangat,tapi tidak begitu dengan Tina.Dari mulai membuka mata sampai tiba di sekolah ia sengaja memasang tampangnya dengan kusut percis kayak pakaian yang gak di gosok setahun.

Tina berjalan menyusuri koridor sekolah yang telah menampungnya dua tahun ini dengan lesu dan penampilan yang biasa banget,rambut yang di kucir kuda(tapi bukan kuda liar),dan dua buah jepit bermotif bunga yang terselip manis di rambutnya.Sesampainya di depan pintu kelas ia menghentikan langkahnya,matanya yang bulat memandangi seisi kelas yang gaduh seolah ia sedang mencari sesuatu.

“Si resek belum dateng kayaknya,”ucapnya dalam hati.,kemudian ia berjalan menuju tempat duduknya,sambil meletakkan tas dan beberapa buah buku yang ia bawa.Bersamaan dengan itu bel tanda masuk pun berbunyi,seluruh anak-anak berseragam putih abu-abu di sekolah itu pun satu persatu memasuki kelas masing-masing bersiap memulai aktifitasnya sebagai pelajar.Semua berjalan seperti biasa dari pelajaran pertama sampai waktu istirahat tiba wajah tina masih terlihat kusut,sampai-sampai Aldi teman tina pun terheran-heran dengan sikapnya hari itu.Ketika bel istirahat berbunyi Aldi pun menghampiri tina,

“wooii,?”kata aldi dengan keras sampai-sampai membuat tina terkejut

“eh,resek banget seeh lo?”kata tina kesal

“duuhh,tambah cantik aja ne kalo marah,kata aldi sambil cengengesan gak jelas.Tapi gak di respon sama tina,

“ehh gak ke kantin ne,gw traktir air putiih yukss,”

“gak makasih,bokek aja pake acara mau nraktir orang, air putih lagi,malu-maluin umat aja lo??”jawab tina manyun,

“hee,abis dari pada lo bengong kayak kucing ompong,”

“lo kenapa she tin gw liat dari tadi muka lo kusut abis,lupa di setrika yahh??”kata aldi meledek.

“Gw bingung di,”jawab tina sambil meletakkan tangan kanannya di pipinya,

“bingung kenapa sehh jeng,lagi bokek yahh?”tanya aldi sekenanya

“huuhh enak aja lo,”jawab tina dengan bibir agak maju.

“ok..ok gw serius emang lo bingung kenapa?”kata aldi sambil membenarkan posisi duduknya, mereka berdua terdiam sesaat keemudian tina mengambil nafas panjang dan menghembuskannya dengan berat.

“Di,menurut lo orang yang gak pacaran thu salah yahh?”tanya tina kemudian sembari menatap wajah sahabatnya itu dengan serius.sesaat kemudian tawa aldi meledak,

“haaahhaa,jadi lo dari tadi bt gara-gara pengen punya pacar,?”Aldi menahan tawanya.

“heehh monyet,kok lo ketawa sehh,udah ahh gak enak curhat ama lo.”kata tina dengan bibir tambah maju,karena kesal.

“iya deh,”sesaat aldi terdiam,

“ehmm menurut gw sehh yahh salah,?”jawab aldi kemudian.

“lhoo emang salahnya dimana,”tina mengerutkan keningnya,seolah tidak terima.

“yah,sekarang kan udah jamannya pacaran tin,coba deh lo liat semua orang pada pacaran kan,apalagi si tesa wuiih pacarnya gonta-ganti mulu kayak baju aja,salut gw…”

“ehh oon orang gonta-ganti pacar kok salut,thu namanya cewek ganjen,”tina mendengus.

“iya see,by the way any way bus way,kok lo gk pernah mau pacaran kayak anak-anak yang laen,kayak gw gitu atau,”aldi terdiam sesaat,

“jangan-jangan lo gak normal lagi,?”tandas aldi.

“Tuk” bunyi kepala yang di ketok pakek mistar dan udah pasti kepalanya aldi yang di ketok..

“Enak aja lo,bilang orang gak pacaran itu gak normal,atas dasar apa lo bilang kayak gitu,emang perda sama perpunya ada,monyet lo?”tina protes

“aduh,kata aldi sambil mengelus-elus kepalanya yang masih menyut cekat-cekut gara-gara mistar yang mendarat mulus di kepalanya.

“atas dasar fakta lah jeng,gak tau kan lo,perdanya yang buat nenek moyang gw,terus kalo perpunya kakek moyang gw,dulu waktu mereka masih pacaran” …”jawab aldi seenaknya,

Dan tawa keduanya pun pecah.

“ehh,kenapa lo gak coba cari thu di koran atau lo ikutan acara kontak jodoh aja,”

“yee ngapain,gw gak separah itu kalee,”

“lo denger yah aldi saputra,gw tina wulandari pasti bisa dapet cowok sebelum valentine entar,”kata tina dengan semangat,saking semangatnya ia tidak sadar ketika seseorang perempuan berdiri di sampingnya dan menatapnya dengan sinis.

“ehh jangan ngemeng aja tin,buktiin dong kalau lo itu perempuan normal.”kata perempuan itu dengan nada sinis sambil berlalu meninggalkan tina.Kata-kata perempuan tadi membuat tina dan aldi terdiam.sesaat,kemudian tawa pun kembali pecah,

“eehh tin nenek lo thu ngasih semangat,”kata aldi sambil memegangi perutnya yang sakit karena tertawa,

“iya yah kok jadi dia yang ribet, nyokap gw aja gak segitunya,”tina tertawa geli

“tapi tin lo harus buktiin sama itu nenek sihir, kalo lo juga bisa punyia pacar sebelum valentine,”kata aldi,yang hanya di jawab dengan anggukan oleh tina.Bel tanda berakhirnya istirahat pun telah di bunyikan,mereka pun kembali menjalankan aktifitas mereka seperti biasanya.

* * *

Gak mau omongannya Cuma di bilang “ngemeng aja”oleh tesa,tina pun mulai giat hunting cowok,di rumah ia tidak pernah lepas dari handphone Bbnya,yang jadi media ampuh buat dapet cowok sebanyak-banyaknya, beberapa situs pertemanan di internet sudah tina jelajahi,dan beberapa nama cowok pun telah ia kantongi..Seperti cowok imut,cowok punk,koboi boy,rian gokil,dan cool boy.Nama yang unik tapi gak jadi jaminan tampang aslinya juga bagus.

Setelah aksi obral-obrol dikira cukup,tina dan teman kencannya via dunia maya itu pun segera mengatur rencana berikutnya yaitu ketemuan di dunia nyata.Di dalam hati tina memasang seribu tanda tanya(wuiihh kebanyakan thu satu aja kalee) kayak apa seeh mereka aslinya sebagus namanya atau “ahhkk peduli amat”,tina membatin.

* * *

Kafe dekat rumahnya pun jadi tempat pertama buat ketemuan sama cowok pertama,”cowok imut”.hati tina gak karuan,jantungnya berdegub persisi kayak air mendidih, beberapa kali ia menengok jam di tangannya,handphonenya pun bergetar sebuah pesan singkat muncul di layar

“tina gw udah smp,

gw ddk di meja pojok dekat jendela,gw tggu.Imut boy.”

Terbata tina membaca kalimat dalam sms itu,hatinya semakin tak karuan beberapa detik kemudian tina mulai memasuki café,sore itu café sepi jadi dengan mudah tina menemukan orang yang di maksud tapi posisinya membelakangi tina,sehingga agak sulit untuk langsung melihat wajah aslinya.

Dengan sedikit gugup tina menghampiri pria itu,di lihat dari belakang sehh bodi mandala punya,tina semakin membayangkan jangan-jangan ini mandala artis yang keren itu,dengan segera tina menepuk punggung pria itu,”haii udah lama,”tina basa-basi, seraya pria itu menoleh dan tina pun terkejut ketika melihat wajah pria yang di bayangkannya adalah mandala,ternyata…

“ohh god,”pekik tina dalam hati

“cowok imut?”.kayak gini di bilang imut kok beda banget,di fb aja pakai nama cowok imut,tapi nyatanya idiihh ini namanya bukan imut-imut tapi amit-amit.Kayak tukang pukul..tina membatin.

“kok diem,”tanya pria tadi.,Tina semakin kikuk,ia pun berfikir untuk mengambil langkah seribu,setelah di rasa aman tina mulai beralasan untuk kabur,alasan klasik ,”udah sore nanti di cari mama,”kata tina sembari melihat jam di tangannya dan pria itupun percaya aja.

“ok,, next time kita ketemuan lagi,”kata tina buru-buru dan ia pun segera berlalu dari hadapan pria tadi,saking buru-burunya tina sampai lupa menanyakan nama tukang pukul tadi,eh salah maksudnya pria tadi..

* * *

Hari berikutnya,tina kembali menyusun rencana ketemuannya kali ini dengan pria ber id cowok punk tina pun telah memilih tempat yang strategis,di warnet seberang rumahnya.Setelah menunggu lumayan lama orang yang d tunggu akhirnya datang juga,dengan mudah tina mengenali pria itu sebab penampilannya serba anak punk,rambut di cat kayak pelangi merah,kuning,hijau semuanya ada,celana robek-robek,baju ala Eno netral,dengan pierching dan tato dimana-mana,iihhh tina bergidik merinding.Sebelum pria itu menyadari keberadaannya ia pun segera mengambil jurus terjitu yaitu kabuuuuurrrr...

Begitulah seterusnya,semakin hari semakin parah aja cowok-cowok yang di temuinya di dunia nyata.Ternyata beda banget sama di dunia maya,mulai dari cowok imut.Di liat dari belakang, bodynya see mandala punya,tapi dari depan bushhet bukan imut-imut tapi amit-amit.Kayak tukang pukul.Terus si cowok punk,preman abiss.begitu juga koboi boy pasang foto di fb see gak salah-salah cristian bautista,ehh pas dideketin sumpah bau “nagaaa”,apa lagi pas nyengir persis kayak kuda,ihh bikin ilfill banget deh,ada lagi rian gokil,emang gak salah dia kasih namanya gitu abis orangnya juga setengah gila,masak cerita mulu gak ada lampu merahnya terus gak ada yang lucu tiba-tiba ketawa-ketawa sendiri gak jelas.Kata tina kepada sahabatnya aldi disebuah café tempat biasa ia dan sahabatnya itu nongkrong.

“kayaknya lo harus mandi kembang dulu deh,biar gak sial,”saran aldi sembari membawa dua gelas es jeruk.

“iy yahh kok gw siaaall muluu?,eeh tapi ada satu cowok lagi yang belom ketemuan sama gw,si “cool boy,”ucap tina

“ya udah buruan deh lo temuin,lusa udah valentine.”

“ahh males entar yang ada bapak-bapak lagi,tow malah lebih parah dari kemaren,”jawab tina sembari menyeruput es jeruk di hadapannya.

“mendingan lo temuin dulu biar gak penasaran,”bujuk aldi memberi semangat pada sahabatnya itu.

“tauk deh entar aja,abis gw udah ke buru ilfiil duluan sama tu cowok,”

“lho,emang kenapa,udah liat tampangnya?tanya aldi penasaran

“udah,di fbnya seehh lumayan,tapi itu gak jamin aslinya,”jawab tina,

“terus dari mana ilfilnya jeng?”

Sejenak tina terdiam,

“ehmm,dari cara dia sms,dingin bangetz masa sms singkt,padat terus gak jelas lagi,”

“yahh bagus donk itu namanya cowok gak suka bertele-tele dan sesuai kayak namanya cool,wah gw jd penasaran ne tin,”timpal aldi

“bagus pala lo,tapi tauk deh,rencananya see besok pulang skull,tapi koq gw males banget Di,”

“duuh,jangan putus asa gitu deh,mau gw temenin gak?”kata aldi menawarkan bantuan.

“yahh liat entar aja deh,”kata tina lesu.Mereka pun mengganti topik pembicaraan,sesekali terdengar tawa tina dan aldi bersahutan.Ketika sedang asik-asiknya bergurau,tiba-tiba seorang cewek yang tidak asing lagi bagi tina dan aldi siapa lagi kalau bukan tesa,menghampiri mereka,tesa gak sendiri di sampingnya berdiri seorang cowok mirip Ridho roma,kayaknya gw kenal dehh tapi siapa yahh,tina membatin.Ketika tesa dan cowok yang mirip Ridho roma itu telah berdiri di samping mejanya barulah tina menyadari sesuatu.

“ya allah,si cool,”gumam tina

“haii aldi,tina tambah mesra aja kalian berdua,”kata tesa dengan sinis.Aldi dan Tina saling pandang.

“kenalin ini septian,cowok gw yang baru,” ucap tesa antusias.Dan si cowok yang di kenalkan pada mereka hanya membagi senyumnya yang manis,

Aldi dan tina pun berbasa-basi menyapa septian.

“bdw tina, gimana udah dapet cowoknya,inget yahh lusa udah valentine,?”tanya tesa tambah sinis.Tina pun hanya bisa diam karena ternyata si cool teman kencannya di dunia si maya ehh salah di dunia maya (maksudnya)selama ini adalah pacar baru tesa.

Setelah tesa dan septian alias cool boy berlalu dari hadapan mereka berdua,tina masih terdiam.

“wuihh canggih yah si tesa,cowoknya keren juga thu,”aldi berkomentar tapi tina masih juga diem gak ngomong kayak orang sakit gigi,sikap tina itu membuat aldi heran,

“wwoooiii,”kata aldi membuat tina terkejut.

“kenapa iri yah?”tanya aldi sambil cengar-cengir

“apa-apaan seeh lo,siapa juga yang iri,lo tau gak cowok yang sama tesa barusan,?”kata tina datar

“septian kan,emang kenapa?”jawab aldi enteng.Tina pun kemudian menjelaskan dengan detail kepada aldi,dan setelah mendengar penjelasan tina tawa aldi pun pecah,membahana memenuhi seisi café.

“huuhh puas lo,ketawa aja terus sampai modar,”kata tina dengan bibir manyun.

“ok,deh maaf jeng, terus gimana ketemuan sama si cool lanjut gakk??”aldi meringis,

“sorryy stroberyy yahh males abizz deh,”jawab tina kesal.mereka berdua pun terdiam lama.

“ehh terus kenapa kita gak jadian aja jeng,?”

“haahh?”mata tina membulat,wajah putihnya memerah.

“he..he becanda tin,”kata aldi sembari menggaruk-garuk kepalanya.

“huuhh lega gw,kirain beneran.”kata tina sambil mengelus dadanya.

“terus gimana valentinenya,”

“halahh peduli amat,emang kayaknya ini karma gw Di,tapi seenggaknya gw masih punya temen yang nasibnya sama kayak gw,”tina melirik aldi.

“siapa?”

“ya elo lah,”

“yee enak aja,gak lah gw punya pacar dong..”

“iya, kucing lo pacarin,”

Tawa mereka pun kembali meledak,di dalam hati ke dua sahabat ini sebenarnya mulai tumbuh rasa(rasa cokelat,nanas,srikaya ehh kayak roti bakar aja)maksudnya rasa cinta tapi biarlah rasa itu terus tumbuh dan bersemi mengalir seperti air di dalam hati keduanya,sampai mereka menyadarinya suatu saat nanti..

Ditempat lain..

“Thanks yah kak udah pura-pura jadi pacar gw,”kata tesa kepada pria itu yang ternyata kakak kandung tesa.

“ok,no problem,”jawab septian.Dan keduanya berlalu dari tempat itu sambil tertawa cengengesan.

* * *

Bye:Epw

12 februari 10

Cerpen 02 "Penyesalan" By:Eren

Sesal




Malam begitu sunyi,semilir angin malam yang dingin terasa menusuk tulang.

Di sebuah pelataran masjid,seorang pemuda sedang duduk bersila.Matanya menatap hamparan langit yang dipenuhi titik-titik kecil,yang di sebut bintang.Bulan pun menyembul dari balik awan,seolah ia ingin memamerkan keindahannya di waktu malam.

Pemuda itu menatap langit dengan nanar,dalam suasana hening tanpa suara.Pikirannya berkelana menyusuri dinginnya malam.

Bodohhhh!”terdengar suara pemuda itu bergema memecah sunyinya malam.Tak lama kemudian terdengar tangisan pilu.Ya…laki-laki itu ia menangis.

aku bodoh,”ucap Danu tertunduk lemas,wajahnya basah oleh air mata.

Tiba-tiba sesosok bayangan muncul mendekati Danu,tangannya menepuk pundak Danu dengan hangat,Danu pun menoleh.

kok diluar nak,masuk saja ke dalam kita tahajud dulu sama-sama.”suara seorang pria tua terdengar dari mulutnya yang dihiasi kumis yang telah memutih seperti rambutnya,sebuah peci cokelat menutupi sebagian rambutnya yang mulai memutih.

oh,,,maaf pak,sa..saya,”danu gugup bercampur dengan rasa tidak enak karena berteriak-teriak di pelataran sebuah masjid.

kamu kenapa nak,?tanya bapak itu dengan wajahnya yang bercahaya memancarkan kesejukan.

saya sedang kalut pak,saya ini laki-laki bodoh,”

tidak ada manusia yang sempurna anak muda,kita manusia adalah tempatnya khilaf dan dosa.Segeralah mohon ampun pada-Nya.”ucap bapak dengan suara yang lembut tapi pasti.

Mendengar apa yang dikatakan bapak itu,danu seperti mendapat setetes embun yang menyejukkan hatinya yang sedang gersang.Ia pun segera bangkit dari duduknya dan mengajak bapak tadi untuk shalat berjamaah.Setelah mengambil wudhu,danu berdiri menghadap kiblat mulutnya mengucap takbir sambil mengangkat kedua tangannya.Danu nampak khusuk sekali,sesekali butiran kristal bening jatuh dari ke dua sudut matanya.

Setelah salam Danu masih melakukan ritual yang lain yaitu berdoa.Dalam doanya ia memohon ampun,dan tidak lupa mendoakan shinta agar ia tenang di alamnya.

Danu terdiam untuk waktu yang lama,pikirannya melayang lagi dalam diam ia tengah memutar sebuah film dokumenter dari memory otaknya.

* * *


Malam itu Danu dan beberapa teman-teman Bandnya baru saja selesai manggung,mengisi sebuah acara pesta ulang tahun seorang gadis bernama shinta.Ketika sedang istirahat,seorang gadis berparas cantik dengan gaun biru laut berjalan kearah Danu.

kamu…danu kan?”tanya gadis itu ketika telah sampai di hadapan danu.

oh,,iya aku danu.”jawab danu dengan kikuk dan sedikit salah tingkah karena tak menyangka gadis cantik itu mengenalnya.

tadi,lagu ciptaan kamu semua ya,jujur aku suka banget gak sia-sia aku undang kalian,thanks banget yah?”ucap gadis cantik itu sembari mengerlingkan matanya.

iya,,,syukur deh kalau kamu suka.kenalin ini teman-teman aku,”danu memperkenalkan teman-teman bandnya,setelah berjabat tangan dan berbasa-basi ria gadis itu pun mengajak danu keluar dari ruangan,mencoba menghindar dari hingar-bingar pesta dengan house music yang memekakkan telinga.

udah berapa lama ngeband Dan?”tanya gadis cantik bernama shinta itu.

hampir empat tahun,”jawab danu singkat

Keduanya pun terlihat sangat akrab seperti sudah berteman lama,karena ternyata mereka berdua memiliki banyak kesamaan,diantaranya memiliki hoby yang sama.Mereka berdua pun terlibat dalam obrolan-obrolan ringan dan sesekali terdengar tawa keduanya pecah.

Sejak saat itu,pertemanan berlanjut.Karena memiliki hobi yang sama mereka berdua sering menghabiskan waktu libur mereka di bioskop,atau memburu film-film yang sudah jarang sekali di temukan.

Shinta pun tidak sungkan hampir tiap hari ia berkunjung ke rumah Danu,sekedar menonton film bersama ataupun menemani Danu dan teman-temannya latihan bandnya latihan.Seperti siang itu,shinta gadis berparas cantik itu datang lagi,dengan membawa film-film terbaru yang baru saja ia beli tadi.Ia sengaja membelinya untuk danu.

hai,,,Dan ini aku beliin film-film terbaru yang kamu bilang kemarin.Dari horor,action,sampai komedi ada semua.kita nonton bareng ya?”ucap shinta tanpa ragu ia langsung masuk ke rumah danu dan langsung menuju ruang tengah.Ruangan yang biasa di pakai untuk menonton film,ruangan itu telah di sulap sedemikian rupa menyerupai sebuah bioskop mini.

Shin,tapi aku mau keluar sama temen-temen aku,kamu nonton sendiri aja ya?”

ahh,,danu kamu kok gitu she.aku kan udah bela-belain dateng buat nonton bareng sama kamu.pokoknya gak boleh,rengek shinta dengan manja.”

Danu pun tak kuasa menolak,akhirnya danu membatalkan acaranya bersama teman-teman bandnya dan memilih menemani shinta menonton.

Dan besok gantian kamu ke rumah aku dong,kata shinta sembari mematikan tombol power dvd di hadapannya dan merapikan kaset-kaset yang berserakan.

gak tau shin,liat besok aja soalnya alex bilang besok anak-anak harus kumpul di studio.

oh…ya udah besok aku ikut yah,pliss?abis latihan kita ke rumah aku,gimana??”

iya deh..?”

asyik besok aku jemput?”

* * *

Besoknya shinta benar-benar datang untuk menjemput danu.

udah siap say?”kata shinta ketika tiba di bibir pagar rumah danu.

ok…let’s go???”

Mobil toyota Rush silver itu pun melaju membelah jalanan.Di dalam mobil,keduanya saling berbagi cerita,canda serta tawa.Dan bukan hal yang sulit untuk menerjemahkan binar bahagia di mata shinta,setiap kali ia selalu berada di dekat danu,laki-laki hitam manis yang berada disampingnya itu.

Setelah sampai keduanya langsung memasuki studio yang biasa danu dan teman-temannya pakai untuk latihan.Shinta buru-buru turun dari mobilnya,ia langsung berlari menghambur ke arah danu dan langsung menggandeng lengan danu dengan mesra.Danu yang diperlakukan seperti itu merasa kikuk.Ia gugup tapi tak kuasa menolak karena tangan shinta telah sangat erat melekat di lengannya.

Sorenya mereka baru selesai latihan,setelah keluar dari studio danu dan shinta segera tancap gas menuju rumah shinta.

Ketika tiba disebuah rumah yang cukup besar,shinta mematikan mesin mobilnya dan mereka berdua pun turun dari mobil.

masuk Dan, anggap aja rumah sendiri,”kata shinta

kok sepi shin,bonyok kemana?”tanya danu heran sembari memandangi seisi rumah yang besar itu,di rumah yang bisa di bilang besar itu ia tak menemukan adanya kehidupan.Rumah itu memang besar dan mewah di halaman belakang terdapat kolam renang yang cukup besar.Dan pasti pemiliknya adalah seorang pengusaha sukses atau pejabat teras yang sedang keluar kota untuk urusan bisnis.Dan benar saja tebakan danu di rumah itu hanya ada shinta dan seorang pembantu yang biasa dipanggil “bik inah”

bokap sibuk Dan,keluar kota biasa lah?”

oh,,terus saudara kamu yang laen kemana,?”

gak punya aku anak tunggal.”terang shinta.

Tak lama datanglah bik inah membawa dua gelas es jeruk lengkap dengan cemilannya.tidak butuh waktu lama danu segera menyeruput es jeruk di hadapannya.

Danu,sini deh aku mau nunjukin sesuatu sama kamu.”ajak shinta

apa?”danu bingung

ikut aja deh,”shinta menarik tangan danu membawanya kesebuah ruangan yang lebih besar.

Di ruangan itu banyak sekali terdapat koleksi guci-guci mahal dan ternama semua guci itu tersusun rapi di sebuah rak dari kayu jati.Shinta pun menuju kearah jendela samping rak tersebut,ia menghampiri sebuah akuarium yang juga berukuran besar,di dalamnya seekor ikan jenis louhan berwarna merah sedang asyik berenang di dasar kolam,matanya yang bulat memandangi danu dan shinta.

namanya lilo,ini ikan ajaib,ikan pembawa keberuntungan buat aku dan keluarga aku.

hah!”danu kaget matanya ikut membulat

tapi,shin itu namanya musyrik dan percaya kayak gitu hukumnya haram,”

ihh kayak ustadz aja sih,terserah deh,tapi aku tetap percaya sama lilo,”

Danu semakin tidak mengerti dengan jalan pikiran shinta,hatinya semakin penuh tanya,sebuah tanya yang membuatnya bergidik merinding.Shinta wajahnya canik,terlahir dari keluarga yang di bilang berkecukupan,dia juga pintar.Tapi hari ini danu menemukan sebuah kejanggalan pada diri shinta,ia seorang muslim ia juga sering mengingatkan danu ketika tiba waktu shalat,dan tidak jarang danu melihat shinta shalat di rumahnya,tapi di sisi lain ternyata shinta musyrik.

Dalam hati Danu,ia ingin sekali menyadarkan shinta yang mungkin sedang khilaf kala itu tapi,tidak bisa karena setiap Danu akan membahas masalah itu shinta selalu terkesan cuek dan acuh.

* * *

Shinta datang dan datang lagi,kali ini ia datang dengan perasaan gelisah,setelah sampai di rumah danu ia duduk di teras tak langsung masuk,seperti yang sering ia lakukan saat tiba di rumah danu.

lho shin,kok gak masuk?”tanya danu heran dengan perubahan sikap shinta kala itu,wajah cantiknya kusut,senyumnya tak kelihatan bisa di tebak ia sedang ada masalah.Danu pun kembali masuk ke dalam rumahnya mengambil sebuah gitar dari dalam kamarnya.Kemudian danu duduk di samping shinta,dan memetik senar gitarnya sehingga membentuk sebuah melodi yang terasa menyejukkan telinga.

Suara danu pun terasa segar menyanyikan lagu yang ia ciptakan sendiri,shinta memejamkan matanya menikmati setiap syair lagu yang danu nyanyikan untuknya.Setelah menyanyikan bait terakhir danu meletakkan gitarnya.

shin,kayaknya lagi sedih banget mikirin apa sih?”

lagi mikirin perasaan aku Dan,”

oww,,lagi jatuh cinta ya?”

kok tau,sih?

ohh…jadi sahabat aku ini lagi jatuh cinta?”

apa Dan,sahabat?”mata shinta membulat

lho,iya kamu kan temen baik aku?”

enggak,aku gak mau cuman jadi temen kamu Danu.”bentak shinta,dan membuat danu terkejut.

tapi kenapa shin?”

pakek tanya lagi kenapa,kamu tahu kalau aku lagi jatuh cinta,tapi kamu pernah mikir gak aku jatuh cinta sama siapa?”ucap shinta dengan nada marah.

Danu menggeleng tak mengerti,

sama kamu dan…”

Deg!danu membeku,lidahnya kelu ia tak tahu harus berkata apa.Tubuhnya lemas,semilir angin terasa bagai badai yang siap menerbangkannya dengan keterkejutan yang amat luar biasa.Ternyata shinta mencintai danu,cinta yang membuat jurang pembatas antara danu dan shinta.

Tidak bukan ini cinta yang aku mau darimu shinta,”

tapi aku mencintaimu danu,apa kamu gak pernah ngerasain perasaan itu?”gadis berambut panjang itu berusaha meyakinkan Danu.

maaf shin,aku gak bisa.selama ini aku hanya menganggap kamu adalah teman baikku,aku tidak bisa shin,maaf.”ucap danu lirih

ok…kamu akan nyesel karena udah nolak cinta aku,kamu tahu apa yang akan aku lakukan.”shinta mengancam,kemudian ia pergi dari hadapan danudengan marah dan berapi-api.

Setelah percakapan sore itu,danu dan shinta seperti di telan bumi.Keduanya tak pernah terlihat jalan bersama lagi.Danu, sepertinya ia menghindari shinta.Menghindari gadis cantik itu,Danu memang tak bisa membohongi hati kecilnya,shinta memang cantik dia gadis yang baik,semula danu memang merasa ia menyukai shinta,berada di dekatnya dan menghabiskan waktu libur bersama memang amat menyenangkan apalagi danu dan shinta memiliki kesamaan hobi.Tapi semenjak Danu tahu shinta memiliki kebiasaan aneh,dan sering melakukan hal-hal yang tidak wajar apabila kemauannya tidak terpenuhi,danu memilih menjauh.Sebenarnya ia juga diam-diam menyimpan hati kepada shinta,tapi ia memilih mengubur perasaannya itu dalam-dalam,shinta memang gadis yang menyenangkan tapi tidak sebagai kekasih.Tidak begitu bagi shinta,ia tak tinggal diam,ia terus berusaha mencari danu,di rumahnya,di studio,di tempat tongkrongan mereka tapi semuanya nihil.Ia tak menemukan sosok Danu.Tidak berhenti di situ saja,shinta juga berusaha menghubungi danu lewat handphonenya,tapi tetap tak ada jawaban.Shinta juga mengirim beberapa pesan singkat ke nomor danu,tapi lagi-lagi tak ada balasan.

Kali ini ia menghbungi Danu dengan nomor berbeda,ternyata ada jawaban di seberang sana.

halo!”

Danu,kamu jahat!kenapa semua SMS dan telepon aku gak kamu perduliin,kalau kamu gak suka aku cinta sama kamu,bukan gini caranya.Danu,kamu pengecut!”suara shinta terdengar parau,ada perasaan bersalah menari-nari di atas kepala danu.

Maaf shin,aku bukan...”

cukup!!!”shinta memotong

kalau kamu masih mau liat aku hidup,sekarang juga temuin aku di tempat biasa jam 10.00!”shinta mengancam,tak memberi kesempatan Danu membuka mulutnya.

ok,,,kalau kamu gak bisa,besok kamu akan liat berita kematianku di tv!”

Tuutt…tuuut..tuutt,bunyi telepon ditutup dan sudah pasti shinta yang mengakhiri telepon itu.Setelah menutup teleponnya,shinta membanting dengan keras benda yang ia pegang itu,hatinya berkecamuk ia tak bisa menguasai emosinya lagi.Mulutnya berteriak-teriak di sebuah kamar yang terkunci dari dalam,ia terduduk di pinggir tempat tidurnya yang empuk.Sementara di tempat berbeda,danu masih diam dengan perasaan yang campur aduk.Ia merasa besalah tak pernah membalas pesan ataupun menerima panggilan dari shinta.Bukan karena tak mau,tapi danu memang sengaja tak melakukannya.Ia ingin agar shinta menyadari bahwa Danu tak mencintainya.Tapi kali ini sepertinya ia menyesal dengan cara yang telah ia pilih untuk menjauhi shinta.

siaallll?”pekik Danu,tanpa pikir panjang lagi ia segera tancap gas,untuk menemui shinta.Dalam hatinya ia berharap semoga tidak terlambat.Danu pun memacu kendaraannya dengan kecepatan full,hari itu jalanan sangat ramai dan di padati kendaraan-kendaraan yang lalu lalang,terdengar bunyi klakson yang saling bersahutan.Danu tak sabar pikirannya benar-benar kacau,di dalam benaknya ia terus memikirkan shinta,gadis itu.Ia sangat nekat,kemauannya tidak bisa di halang-halangi oleh apapun juga,karena shinta terbiasa mendapatkan sesuatu yang ia inginkan dengan segera.

Danu teringat akan kata-kata bik inah,yang semakin membuat kacau hatinya saat itu.

Mas,non shinta itu orangnya nekat.Apa yang dia mau harus di turutin kalau enggak,bik inah terdiam kepalanya celingukan.

kalau enggak kenapa bik,”tanya danu penasaran matanya mengikuti gerakan kepala bik inah yang sedang celingukan.

ya…nanti mas danu tahu sendiri lah.”ucap bik inah setengah berbisik.

Pikiran-pikiran buruk terus saja berputar-putar di atas kepala Danu,hatinya semakin bergejolak,tidak tenang.Nafasnya memburu,ia sedang mencoba berpacu dengan waktu,berharap ia tak terlambat.Danu terus saja membawa motornya membelah jalanan dengan kecepatan full.Tiba-tiba dari arah depan sebuah truk sedang memutar, berbalik arah,terlihat dari kejauhan nampak seseorang tengah melembai-lambaikan tangannya mencoba memberi isyarat agar kendaraan lain mengurangi kecepatannya.Tapi Danu terus saja melaju,ia tidak melihat lambaian tangan orang itu dan…

Braaaaggggghhhhh,”tabrakan pun tak dapat dihindari Danu terpental ke sisi jalan,pelipisnya berdarah,motornya remuk dan terseret jauh beberapa meter.Danu lunglai,pandangannya gelap ia masih sempat melihat orang-orang datang mengerumuninya,sayup-sayup telinganya masih dapat menangkap suara-suara orang-orang itu,tapi setelah itu kosong…

* * *


Danu di bawa ke Rumah Sakit dengan keadaan kritis,banyak darah keluar dari pelipisnya.

Seminggu kemudian,Danu baru siuman matanya sedikit demi sedikit terbuka.Ketika ia bisa membuka matanya yang ia lihat hanya putih,terlihat pula Ibu dan teman-teman Bandnya berada di dekatnya.

aku dimana?”danu membuka mulutnya,bibirnya terasa kering.

di rumah sakit,”jawab ibu danu sambil mengelus kepala anaknya itu dengan lembut.Sepintas mata Danu menangkap sesosok bayangan yang ia kenal,Shinta.

Tapi kemudian bayangan itu hilang.

* * *

Setelah keadaannya betul-betul pulih Danu di bolehkan pulang oleh dokter.Sore nya Danu bersiap pulang,ia hanya ditemani Alex,sahabatnya.

Lex,lo denger kabar shinta gak?”tanya Danu kepada sahabatnya itu.Alex pun menoleh,kearah Danu.Setelah di rasa ini adalah waktu yang tepat,Alex pun menyodorkan selembar kertas putih.

Ini..ada titipan dari shinta,gw harap lo kuat Dan,?”kata alex tertunduk lesu.Dengan segera Danu membaca tulisan yang tertera di kertas itu.

Danu… Maafin aku,aku terlalu memaksakan keinginanku padamu

Aku hanya ingin mengakhiri semua ini dengan cara ku sendiri,

Aku lelah Danu,selalu di hantui ambisiku sendiri.

Danu ini bukan salahmu,walau aku tahu caramu terlalu naif dan

Pengacut tapi itu tak bisa merubah persaanku padamu.

Aku akan selalu mencintaimu Danu,selalu…

I LOVE U Danu,,,kan ku bawa cinta yang gila ini terkubur

Bersama jasadku.Saat kamu baca surat ini,mungkin aku sudah

Menjadi mayat.Maaf Danu..


Shinta

Terbata Danu membaca isi surat itu,tak terasa butiran-bituran bening menetesi kertas putih yang ia pegang.Isak tangisnya terasa pilu,dalam hatinya ia mengutuk dirinya sendiri.Alex pun berusaha menenangkan Danu.

Shintaaaaaaaa…”pekik Danu dengan air mata yang semakin deras menghujaninya,dan tentunya dengan beribu bait sesal yang akan terus menari-nari di pikirannya entah sampai kapan.

* * *

Danu tersadar dari lamunan panjang,keringat dingin membanjiri seluruh tubuhnya.Di dalam hati ia memang memendam sesal yang amat dalam atas kepergian shinta.Tapi terlalu lama terlarut-larut dalam penyesalan tidak akan mengembalikan keadaan seperti semula.Danu pun sadar semua telah digariskan oleh-Nya.Saat ini Danu hanya bisa mendoakan shinta,agar ia tenang di sana.”Ya semoga,”batin Danu.




Epw,,10






Cerpen 01 "Tangisku" By:Eren

Tangis ku






Aku seorang laki-laki,yang bisa di bilang bukan anak ingusan lagi.Dan untuk seorang laki-laki,hal yang paling aku benci adalah menangis.Di dalam benakku aku selalu mengingat kata-kata ibuku dulu.Sewaktu usiaku lima tahun,ketika itu aku terjatuh dari sepeda dan pulang ke rumah dengan keadaan dekil,kumel dan dengan lutut dan lenganku yang berdarah.

Ya Allah ivan,kamu jatuh?”pekik ibuku dengan cemas.Mendengar suara ibuku menjerit aku terkejut wajahku tiba-tiba pucat bibirku gemetar,bukan karena menahan sakit di lutut dan lengan ku.Tapi karena takut ibuku akan memarahiku,aku paling takut kalau ibu sudah marah.

Aku masih berdiri mematung di depan pintu sambil memegani setang sepeda yang penyok karena jatuh menimpa aspal.

Cepat masuukkk gak usah nangis,anak laki-laki gak boleh nangis,jangan jadi banci!”bentak ibuku dengan wajah marah

Itulah kata-kata ibuku yang sampai sekarang masih ku ingat dan menjadi prinsip hidup ku sebagai laki-laki.Saat itu usiaku baru lima tahun,jatuh dari sepeda bukan sesuatu yang baru bagi ku,tapi aku tidak pernah menangis .Bahkan luka di lututku sampai harus di jahit beberapa jahitan pun aku sama sekali tidak menangis.Aku mampu menahan sakit dan sakit saat jarum menenmbus kulitku yang robek karena gesekan aspal.Tapi itu dulu 17 tahun yang lalu.Kali ini aku benar-benar ingin menangis .

Aku memang laki-laki tapi tak bolehkah aku menangis?

Mengeluarkan ratusan tetes air mata dari kelopak mataku,tak bolehkah atau tak wajarkah bagi seorang laki-laki untuk menangis,meraung-raung meratapi setiap kepedihan hidupku karena lima buah kata yaitu C-I-N-T-A...

Ya,,,cinta memang karena cinta seorang Ivan menangis,dan karena cinta itulah kamu ada di hatiku,mengisi setiap relung dan sudut hatiku dengan cintamu Al-Mira ayu.Gadis berparas cantik yang di puja oleh setiap adam dan dialah yang membuatku menjadi rapuh seperti ini.

Van,lo itu cowok?masak cowok nangis.Anak band lagi,udahlah mending lo lupain aja Mira.Sekarang dia udah punya orang.”tegas bagas

percuma Gas,gw gak bisa!”

lo,harus bisa Van,harusss!kenapa seeh elo gak bisa ngelupain dia?”tanya Bagas kemudian

apa cinta itu bisa di jelasin,setahu gw cinta itu Cuma bisa di rasakan di sini,”kataku sambil menunjuk dadaku.

ok,,tapi elo harus sadar Van Mira bukan yang terbaik buat lo,kalo emang dia cinta dan dia setia sama lo gak mungkin dia...bagas terdiam tak melanjutkan kata-katanya,mungkin dia tak tega untuk melanjutkannya lagi karena melihat keadaanku yang sudah seperti orang tak waras.

Van,lo gak bisa kayak gini terus,lo harus bangun van.Lho masih punya mimpi,bukan Cuma elo tapi kita.Band kita!!!!”kata bagas sembari menepuk pundaku.

Itulah kata-kata yang aku dengar dari sahabatku Bagas.Dia juga teman dekat Mira.Cukup dekat karena dari Bagaslah aku mengenalnya.Mengenal seorang gadis bernama Mira.Gadis yang amat sempurna di mataku,Mira gadis berperawakan tinggi semampai,kulitnya putih bersih,hampirt tiap pekan ia menghabiskan waktunya ke salon.Karena setiap aku datang untuk mengajaknya menghabiskan waktu berdua,di hari itu Mira selalu tidak ada di rumah.Pembantunya bilang ia sedang ke salon.Hidungnya mancung alami bukan karena suntikan silikon,matanya sipit bak bulan sabit,dan senyumnya yang manis selalu ia bagikan kepada siapa saja yang memandangnya.Rambutnya yang hitam dan panjang selalu ia biarkan tergerai,agar angin dengan leluasa memainkan rambutnya dengan lembut.Betapa beruntungnya menjuadi angin yang setiap saat menerpa wajahnya dan memainkan rambutnya dengan lembut.

Mira,aku ingin lebih dekat menatap wajahnya yang memancarkan pesona yang amat sempurna.Dan aku pun hanya bisa berdecak kagum ,bersyukur betapa indahnya ciptaan-Nya itu.Kala itu.

Mir,coba lihat langit itu indah banget ya?”kata ku sembari menatap langit yang sedang cerah ketika itu kami sedang duduk di sebuah taman yang menjadi saksi bisu saat aku dan mira mengukir untaian janji.Mira pun ikut mendongak ke atas menatap birunya langit.

Mir seandainya aku punya pensil ajaib,kamu tahu apa yang akan aku lukis di langit itu???”tanyaku sedikit bergombal-gombal ria.

Mira hanya menggelengkan kepalanya.”enggak,emang apa?”jawabnya sambil menoleh ke arahku berusaha mencari jawaban yang mungkin terselip di sela-sela rambutku.

wajah kamu!”jawabku sambil tersenyum kecil.Seketika jawabanku membuat wajahnya yang putih itu memerah.

ahhh,gombal.”Mira mencibir berusaha menyembunyikan raut wajahnya yang tersirat kebahagiaan.

Kami berdua pun tertawa bersama,saat itu aku merasa menjadi laki-laki yang paling bahagia,seakan dunia berada di pangkuanku.Langit yang biru menjadi saksi saat dua insan manusia yang tengah memadu kasih dan mengikraarkan janji sehidup semati,hamparan rumput yang hijau dan luas bak sebuah permadani yang siap untuk membawa kami terbang terbuai dalam sebuah kenikmatan duniawi yang sesaat.

Aku bahagia Mir,bisa menjadi kekasihmu karena aku tahu kamu adalah perempuan yang di puja banyak lelaki dan begitu banyak lelaki yang ingin mendapatkan mu,mendapatkan cintamu.Tapi ternyata kamu malah memilihku.

* * *

Aku benar-benar ingin menangis,menumpahkan semua rasa ini,semua beban yang meronrong hatiku.Tiga tahun aku mencoba melupakan Mira.Mencari kesibukan di luar rumah atau sekedar memfokuskan diri untuk menciptakan sebuah dua buah lagu atau bahkan lebih untuk Band ku,tapi amat sulit membuang bayangan Mira dari otakku.Syaraf-syaraf otak kanan dan kiriku sepertinya telah terinfeksi oleh virus ganas brnama Mira.Virus yang meracuni setiap sel-sel darah dan menjamuri seluruh tubuh ku ini.

Kupandangi sebuah foto berbingkai biru muda.Fotoku dan Mira yang sedang duduk di sebuah cafe ketika valentine tiba.Di foto itu Mira terlihat lebih anggun dengan gaun merah muda yang ia kenakan.

Tanpa aku sadari air mataku menetes,sebagai laki-laki ini adalah tangisku yang pertama.Tangis yang terasa pilu,ku merasa sebuah belati yang tumpul menyayat-nyayat hatiku.Perih sekali.Dulu aku masih sanggup menahan sakitnya jarum yang menembus kulitku saat luka di lututku harus di jahit.Atau menahan sakit saat aku di khitan,semua rasa sakit itu mampu aku tahan tanpa meneteskan air mata sedikitpun.dan aku hanya meringis menahan sakit.

Tapi ,kali ini aku tidak bisa untuk tidak menangis.Sakit yang aku rasakan teramat dalam menenggelamkanku di jurang ketidakberdayaan.Bergegas aku mengelap air mataku dengan kedua telapak tanganku.Aku tidak mau orang tahu dengan keadaanku yang rapuh seperti saat ini.Tapi ternyata butiran kristal bening itu terus saja mengaliri pipiku,membanjiri tubuhku,seolah tak mau berhenti.”Miraaaaaaa!”pekikku sambil terisak.

Sakit,sekali?memang benar syair lagu yang dinyanyikan oleh megi.z.”lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati”,mungkin saat menciptakan lagu itu,perasaanya sama seperti yang tengah aku rasakan ,sakit karena cinta.

Siapa yang tidak sakit,siapa yang tidak hampir gila.Jika kekasih yang amat di cinta dan di kasihi,pergi begitu saja dan lebih memilih laki-laki lain pilihan ibunya.Mungkin aku masih bisa merelakan kepergiannya jika ia mati saja,tapi ini benar-benar tidak adil,aku tidak rela dan tidak ingin melihat wanita yang aku cintai dengan setulus hatiku harus bersanding dengan laki-laki lain.Memang tidak salah jika orang tua menginginkan yang terbaik bagi anaknya apalagi laki-laki pilihan ibunya itu berkantung tebal.Sangat jauh jika di bandingkan dengan aku,yang hanya mantan pegawai koperasi yang sudah mengundurkan diri bukan karena di PHK karena ketahuan korupsi.Tapi ini memang keinginanku,yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam.Aku tidak mau bekerja dengan tekanan dan aku tidak mau membohongi diriku sendiri dan harus membohongi orang lain.Tidak aku tidak bisa,aku tidak sanggup melihat orang lain terlilit hutang dan tercekik bunga yang setiap bulannya harus mereka bayarkan dari sebuah pinjaman yang tidak seberapa.Dan dari bunga itulah aku hidup,tidak aku tidak mau.Mengotori darahku dengan lembaran-lembaran uang riba.

Finally keputusan keluar dari tempatku bekerja itu pun aku ambil,memang terasa amat berat di awal-awal keputusanku itu,apalagi dengan memperhitungkan semuanya terutama keluargaku,pasti mereka akan sangat kecewa.Tapi keputusan telah aku ambil dan aku harus yakin dengan kata hatiku sendiri.

Yang semakin membuatku terpuruk adalh saat Mira datang kepadaku mengatakan sebuah kenyataan pahit yang harus aku terima.Karena ia memilih laki-laki lain dan mengingkari janji-janji suci yang telah kami ikrarkan.Bukan karena keputusanku berhenti dari pekerjaanku.Tetapi karena dia telah berbadan dua dengan laki-laki biadab pilihan ibunya itu.

Semakin hancur dan terpuruk aku saat tahu kenyataan yang menohok ulu hatiku.

Maafin aku van?”kata Mira sambil terisak dan berlinangan air mata.Mendengar semua itu wajahku pias,bak di sambar petir di siang bolong,lidahku terasa amat kaku,kakiku ngilu dan pandanganku seketika berubah menjadi gelap.

Aku hanya bisa menyalahkan diriku sendiri,mengiyakan betapa bodohnya aku,yang tidak mampu menjaga kamu Mira.Aku masih diam membisu,mematung dengan beribu sesal yang berputar-putar di atas kepalaku.Sementara Mira tengah asyik bermandikan air matanya sendiri.Dalam diam dan gamangnya hatiku,aku mencoba mengumpulkan sisa-sisa reruntuhan kekuatanku yang luluh lantah berserakan bak di hantam badai dan tsunami.

aku pulang dulu Mir,kamu jaga diri.Satu yang harus kamu tahu cintaku tidak akan pernah berubah kepadamu.”kata ku sambil berlalu meninggalkan Mira tanpa melihat wajahnya lagi,karena akan terasa sakit lagi jika aku melihat wajahnya.Samar-samar aku masih mendengar suara Mira yang serak karena tengisnya,memanggil-manggil ku.

Tapi aku tidak menghiraukannya lagi,kubawa kakiku yang terasa berat melangkah meniti jalanan yang di penuhi kerikil-kerikil kekecewaan.Dalam hatiku bertekad aku harus melupakannmu Mira,yahh...harus!!!

* * *

Tapi sepertinya kata-kata itu hanya bisa jadi isapan jempol belaka,buktinya sudah tiga tahun aku belum juga bisa membuang ingatan ku terhadapmu M ira.Aku masih ingat saat pesta pernikahan Mira.Aku datang,bukan karena mau mengucapkan selamat.Tetapi aku datang karena satu tujuan yaitu ingin memberi sebuah hadiah kepada laki-laki yang telah merebut Mira dariku dengan cara yang hina dan pengecut.Dengan langkah tegap dan emosi yang sudah ada di ubun-ubun aku menghampiri mereka di pelaminan yang di penuhi bunga dan hiasan serba mewah dan mahal.Ketika aku tepat di hadapan laki-laki itu,tangan kananku mengepal dan...

Buuuuuggghhh,bugghh!”dua buah bogem mentah mendarat dengan mulus dan keras di wajah laki-laki itu.Ia pun tersungkur,darah segar keluar dari lubang hidungnya,para undangan yang menyaksikan kejadian itu pun histeris,panik,dan kaget.Mata mereka tertuju ke pelaminan tempat aku melakukan eksekusi yang sudah sewajarnya aku lakukan.Sementara Mira,ku lihat ia syok.Ia pun terkulai lemas dipelaminannya,”Maafin aku Mir,”ucapku dalam hati.

Laki-laki itu hanya bisa menatapku marah,wajahnya memerah sepasang alisnya yang tebal menyatu,keningnya pun berkerut.Aku menunggu ia membalas pukulanku,tapi tidak.Ia hanya berteriak sambil menatapku dengan marah,suaranya pun terdengar parau...

pergiiiiii...”dan beberapa orang laki-laki pun berdatangan menuju pelaminan dan memegangi tubuhku yang kaku.Aku pun di bawa keluar menjauh dari keramain dengan diseret dan dilempar kejalan seperti seonggok sampah.Aku masih diam tak bersuara sedikitpun,dan orang-orang yang membawaku tadi berlalu sambil mengumpatku dengan sumpah serapah yang keluar dari mulut mereka.

* * *


Suara ayam jantan berkokok,saling bersahutan.Adzan subuh pun mulai terdengar ramai di seluruh pelosok negeri.Membangunkan setiap mata yang masih betah terbuai oleh indahnya mimpi.Tapi tidak bagiku,sudah beberapa malam ini tidak ku jumpai mimpi-mimpi indah itu dalam tidurku.Dengan lemas aku beranjak dari tempat tidurku menuju kamar mandi.Perlahan aku membasuh wajahku dengan air wudhu.Sambil membaca niat wudhu satu persatu aku pun membasuh anggota tubuhku yang lain.Setelah selesai aku merasa ada yang lain di hatiku,rasanya tidak seberat kemarin.

Aku pun segera mengambil sebuah sajadah yang tergantung di balik pintu,yang sudah lama tak ku sentuh akhir-akhir ini.Oh...betapa rindunya aku padamu ya Robb,,batin ku.

Dan aku pun segera menghadap sang pemilik alam raya.Allah azawajala,,,dalam sujudku aku menitikan air mata,memohon ampunan sebesar-besarnya.Pada sujud terakhir air mataku masih saja mengalir,membanjiri sajadahku.Setelah salam,kutadahkan kedua telapak tanganku,dalam doa aku memohon agar selalu di beri ketabahan dan keteguhan hati dalam menghadapi setiap cobaan yang DIA berikan,pada bait terakhir doaku aku pun mendoakan untuk kebahagiaan Mira.Aku sadar mungkin Mira memang bukan yang terbaik untukku,aku akan mencoba untuk melupakannya dan membuka hidupku yang baru tanpa bayangan Mira lagi.

Aku memang seorang laki-laki,pantang bagi seorang laki-laki menangis,apalagi menangisi hal-hal yang hanya bersifat duniawi.Tangisku semalam adalah tangis yang pertama dan terakhir untuk menangisi sebuah fatamorgana yaitu cinta...

Ya..pagi ini aku tersadar bahwa cinta tidaklah abadi,karena sejatinya cinta itu hanya milik sang Illahi robbi..aku sadar aku memang amat mencintai Mira tapi aku juga ingat sebuah ungkapan bahwa cinta tak harus memiliki.Aku menghela nafas panjang,memenuhi dadaku dengan udara subuh yang masih segar,mengusir perasaanku yang kacau bertahun-tahun lamanya.Aku tengah berfikir dan bertekad aku harus bangkit dari sebuah keterpurukan yang sekian lama membelenggu jiwaku,merantai ku dengan rantai-rantai kesedihan. Membuai aku dalam ketidakberdayaan karena cinta.

Ya Allah bantu aku,tuntunlah hamba-Mu ini dalam melangkah dan berilah cahaya terang bagi jalan ku untuk menggapai cinta dan bahagia-Mu yang hakiki.amien ya robal alamin...



Akhir maret 2010

Epw